MUSHAF ALI BIN ABI THALIB
MUSHAF ALI BIN ABI T{A<LIB
Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Dira>sah Mushaf Alqura>n
Oleh :
MUHAMMAD HUSNAN
NIM: E03214012
Dosen Pengampu:
DR. HJ. IFFAH, M. Ag.
PROGRAM STUDI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alquran adalah firman
Allah yng diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang lafad}nya mengandung mukjizat di mana membacanya bernilai
ibadah dan ditulis dalam satu mushaf.
Alquran
menjadi satu dalam satu mushaf (mus}haf
uthma>niy) mengalami beberapa proses. Pengumpulan Alquran
dalam satu mushaf melewati tiga proses, yaitu pengumpulan Alquran dalam artian
dihafalkan dalam dada dan ditulis pada masa Nabi Muhammad, pengumpulan Alquran
pada masa Abu Bakar Ra. dalam artian mengumpulkan ayat yang sudah ditulis pada
masa Nabi Muhammad SAW, dan pengumpulan Alquran dalam artian dibukukan dalam
satu mushaf.[1]
Sahabat-sahabat
Nabi Muhammad SAW banyak yang menghafal Alquran yang mereka terima dari
Rasulullah dan menulisnya. Rasulullah mempunyai sekretaris pribadi yang
diperintahkan untuk mengumpulkan Alquran sebagai dokumen Negara dan di sisi
lain para sahabat juga mengumpulkan Alquran sebagai dokumen pribadi mereka. Di
antara sahabat yang terkenal mengumpulkan Alquran adalah Ali bin Abi T{a>lib, Ubay bin Ka’ab, dan
Abdullah ibn Mas’u>d.
Ali bin Abi T{a>lib sangat
rajin menulis Alquran yang ia terima dari Rasulullah semasa hidupnya. Setelah
Nabi Muhammad SAW wafat, ia bersumpah tidak akan memakai rida>’ (kain penutup kepala) sampai ia selesai
mengumpulkan Alquran dalam satu mushaf, kecuali hari jum’at. Pada akhirnya, Ali
bin Abi T{a>lib
berhasil mengumpulkan Alquran dalam satu mushaf yang diberi nama dengan namanya
sendiri, yaitu mushaf Ali.[2]
Mushaf Ali bin Abi T{a>lib, Ubay bin Ka’ab, dan
Abdullah ibn Mas’u>d mempunyai karakteristik tersendiri. Ketiga
mushaf tersebut juga mempunyai perbedaan. Ketiga mushaf tersebut adalah bagian
dari keragaman penulisan Alquran. Mushaf Ali bin
Abi T{a>lib mempunyai perbedaan yang mencolok antara kedua
mushaf yang lain, yaitu susunan ayat dalam mushaf Ali bin Abi T{a>lib berdasarkan tertib turunnya
ayat. Tidak hanya itu, mushaf Ali bin
Abi T{a>lib juga mempunyai karkateristik-karakteristik yang
berbeda dari mushaf-mushaf yang lain.
B.
Rumusan Masalah
Dari penjelasan yang dipaparkan sebelumnya,
pembahasan di makalah ini bisa dibatasi sebagai berikut,
1.
Siapakah Ali bin Abi T{a>lib?
2.
Bagaiamana karakteristik
mushaf Ali bin Abi T{a>lib?
3.
Bagaiamana susunan surah
dalam mushaf Ali bin Abi T{a>lib?
4.
Apa letak perbedaan mushaf Ali bin Abi T{a>lib dengan mushaf Usman?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan riwayat singkat
kehidupan Ali bin Abi T{a>lib.
2.
Menjelaskan karakteristik
mushaf Ali bin Abi T{a>lib.
3.
Menjelaskan susunan surah
dalam mushaf Ali bin Abi T{a>lib.
4.
Menjelaskan perbedaan mushaf
Ali bin Abi T{a>lib dan mushaf Usman.
D.
Manfaat
1.
Mengetahui riwayat singkat
kehidupan Ali bin Abi T{a>lib.
2.
Mengetahui karkateristik
mushaf Ali bin Abi T{a>lib.
3.
Mengetahui susunan surah
mushaf Ali bin Abi T{a>lib.
4.
Mengetahui perbedaan mushaf
Ali bin Abi T{a>lib dan mushaf Usman.
[1]Muh}ammad Abd al-‘Azi>m
al-Zarqa>niy, Mana>hil al-‘Irfa>n fi> Ulu>m al-Qura>n,
(Lebanon: Da>r
al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1995), 197.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat
Singkat Kehidupan Ali bin Abi T{a>lib
Ali
bin Abi T{a>lib lahir di Mekkah pada tanggal 13 Rajab tahun 600/601 M dari seorang Ibu yang bernama Fatimah binti
As’ad. Sebelum bernama Ali, beliau mempunyai Haydar bin Abi T{a>lib.
Rasulullah SAW kemudian merubah namanya dengan Ali karena tidak suka dengan
nama Haydar. Beliau
adalah termasuk salah satu sepupu Nabi dari jalur ayahnya Abu T{a>lib
yang merupakan saudara ayah Nabi Muhammad SAW,
Abdullah.
Ali bin Abi T{a>lib adalah orang yang pertama kali (al-sa>biqu>n
al-awwalun>) masuk
Islam dari kalangan anak kecil. Beliau adalah menantu Nabi Muhammad SAW dengan
menikahi putrinya Fatimah binti Muhammad SAW. Beliau banyak ikut serta dalam
peperangan melawan orang kafir.
Ali bin Abi T{a>lib adalah salah seorang sahabat Nabi yang
menghafal Alquran. Beliau banyak menerima ayat-ayat Alquran langsung dari
Rasulullah SAW. Selain beliau adalah salah seorang sahabat yang menghafal
Alquran, beliau juga termasuk sahabat-sahabat yang dipilih Nabi untuk menjadi
sekretaris untuk menuliskan wahyu (kutta>b al-wahy).[1] Setidaknya
ada empat dari ahli baca Alquran yang tujuh memiliki bacaan yang sanadnya
bersambung dengan Ali bin Abi T{a>lib. Mereka adalah:
1. Bacaan
Abu ‘Amr bin ‘Ala dari Nas{r bin ‘A<s{im dari Yahya
bin Ya’mur. Keduanya
menerima bacaan dari Abu Aswad al-Duwali dan Abu Aswad al-Duwali menerimanya dari Ali bin Abi T{a>lib.[2]
2. Bacaan ‘A<s{im bin Abi al-Nujud dari Abu Abd
al-Rahma>n al-Sullami. Al-Sullami menerimanya
langsung dari Ali bin Abi T{a>lib.[3]
3. Bacaan Hamzah al-Zayyat dari Ja’far
al-S{a>diq dari Muhammad al-Baqir dari Ali Zain al-‘A<bidi>n dari
Hasan dari Ali bin Abi T{a>lib.
4. Bacaan al-Kisa’iy dari Hamzah al-Zayyat dari
Ja’far al-S{a>diq dari Muhammad al-Baqir dari Ali Zain al-‘A<bidi>n
dari Hasan dari Ali bin Abi T{a>lib.
B. Karakteristik Mushaf Ali bin Abi T{a>lib
Mushaf
Ali bin Abi T{a>lib mempunyai
karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut membedakan antara mushaf Ali
bin Abi T{a>lib dan
mushaf-mushaf yang lainnya. Karakteristik mushaf Ali bin Abi T{a>lib
adalah:
1. Ayat dan
surah Alquran tersusun rapi sesuai dengan urutan nuzulnya, maka ayat-ayat Makkiyyah
diletakkan di depan sebelum ayat-ayat Madaniyyah. Ayat-ayat yang
turun pada masa awal diletakkan di awal sebelum ayat-ayat yang turun
belakangan.[4]
2. Ada
catatan tanzil di tepi mushaf yang menjelaskan situasi dan kondisi serta latar
belakang ayat-ayat Alquran diturunkan dan takwil yang berguna untuk
menghilangkan ketidakjelasan. Kedua hal tersebut sangat berguna untuk menggali
maksud dan makna ayat-ayat Alquran diturunkan dan menyingkap makna-makna ayat
yang masih samar dan memberikan penjelasan universal dan komprehensif atas
kasus-kasus khusu ayat-ayat Alquran untuk bisa memahaminya.[5]
3. Dalam
mushaf ini tercantum bacaan ayat-ayat, sesuai bacaan Rasulullah SAW, bacaan
yang paling murni. Dalam mushaf ini tidak ada sesuatu yang menjadi sebab
perbedaan bacaan Alquran. Dengan demikian cara untuk memahami kandungan serta
penafsiran ayat yang benar menjadi mudah.[6]
4. Hanya terdapat tujuh juz (bagian), yaitu juz al-Baqarah, juz A<lu Imra>n, juz al-Nisa>’, juz al-Ma>idah, juz al-An’a>m, juz al-A’ra>f, dan juz al-Anfa>l.[7]
5. Jumlah
surah adalah 110 surah dan empat surah yang dibuang, yaitu al-Fa>tihah, al-Ra’du, Saba’, dan al-Alaq. Keempat
surah tersebut ditulis dalam surah al-Baqarah.[8]
Mushaf Ali ini sebenarnya sangat bermanfaat dan
berguna, seperti mengetahui ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah secara
pasti dan benar, mengetahui perjalan pensyariatan sebuah hukum, pentahapan
ajaran Islam, dan lain-lainnya. Artinya, seandainya mushaf ali bin Abi T{a>lib tidak
dibakar semasa pengumpulan Alquran dalam satu mushaf rampung dan ada hingga
sekarang, problem-problem dalam memahami Alquran akan teratasi.
C.
Susunan Surah Mushaf
Ali bin Abi T{a>lib
Susunan surah (tarti>b al-suwar) yang
dipakai di dalam mushaf Ali
bin Abi T{a>lib adalah sesuai dengan urutan turunnya (tarti>b al-nuzu>l)
ayat Alquran. Dalam teori Makkiy dan Madaniy, ayat yamg turun
sebelum hijrah adalah Makkiy dan ayat yang turun setelah hijrah adalah Madaniy.
Berdasarkan
teori tersebut, Ali bin Abi T{a>lib
meletakkan ayat-ayat Makkiyyah pada urutan awal dalam mushafnya, karena
ayat-ayat Makkiyyah lebih dahulu turun ketimbang ayat-ayat Madaniyyah.
Dalam
mushaf ini sangat jelas proses perjalanan sejarah turunnya Alquran. Dengan
adanya mushaf ini, sejarah perjalanan tasyri’ dan hukum-hukum bisa dilacak
dengan mudah dan bisa dimengerti.
D.
Perbedaan Mushaf Ali
Bin Abi T{a>lib
dan Mushaf Usman
Mushaf Ali bin Abi Talib adalah mushaf Alquran selain
mushaf Usman. Mushaf Usman adalah mushaf yang dikodifikasi oleh Usman bin Affan
dan mushaf Ali adalah mushaf yang dikodifikasi oleh Ali bin Abi Talib. Alquran
yang dikodifikasi Ali dan Alquran yang dkodifikasi Usman sangat berbeda.
Perbedaan kedua mushaf terletak dalam aspek penyusunannya, urutan surah dan
ayatnya, bahkan kalimat-kalimatnya terdapat penambahan dan pengurangan.
Perbedaan yang paling mencolok adalah mushaf Ali
susunan surahnya berdasarkan urutan turunnya ayat, sedangkan mushaf Usman susunan surahnya sesuai dengan tauqi>fiy (ketetapan)
dari Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan turunnya ayat, susunan Alquran dalam
mushafnya Ali mendahulukan Makkiyyah ketimbang ayat Madaniyyah
dan mendahulukan ayat yang dinasakah ketimbang na>sikh, namun
itu semua tidak berlaku dalam mushafnya Usman, karena semua susunan yang ada
dalam mushaf tersebut adalah berdasarkan tauqi>fiy (ketetapan) dari Nabi
Muhammad SAW.
Perbedaan yang lain antara mushaf Ali dan mushaf Usman
adalah jumlah surat. Jumlah surat dalam mushaf Ali hanyalah 110 surah, tidak
seperti Alquran yang ada sekarang yang jumlahnya mencapai 114 surah Alquran.
Perbedaan yang lain adalah berkaitan dengan qira>a>t Ali dan qira>a>t Usman.
Perbedaan qira>a>t
itu ada
dua macam, qira>a>t
berdasarkan
dialek (qira>a>t
lahjiyyah) seperti ayat فَلْيَصُمْهُ. Qira>a>t
yang ada
pada mushaf Ali adalah فَلِيَصُمْهُ. Perbedaan
qira>a>t yang lain
adalah qira>a>t
berdasarkan
interpretasi (qira>a>t
tafsi>riyyah) seperti ayat أَنْ يَكُونَ عَبْدًا
لِلَّهِ yang di dalam mushaf Ali dibaca أَنْ يَكُونَ عَبَيْدًا لِلَّهِ.
[1]Taufik
Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Quran, (Tanggerang: Pustaka Alvabet,
2013), 145.
[2]Khairul
Amru Harahap dan Akhmad Fauzan,
Saat
al-Qur’an Butuh Pembelaan, Sebuah Analisis Sejarah, (Jakarta: Erlangga, 2006), 269.
[3]Ibid,
269.
[4]Ibra>hi>m al-Abya>riy, Ta>rikh
al-Qur’a>n, (Lebanon: Da>r al-Kutub al-Libananiy, 1991), 85.
[5]Muhammad
Hadi Ma’rifat, Sejarah al-Quran, (Jakarta: Al-Huda, 2007), 132.
[6]Ibid,
132.
[7]Ibid,
85.
[8]Ibid,
87-93.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Mushaf Ali bin Abi T{a>lib adalah
salah satu dari sekian mushaf sahabat
yang terkenal. Mushaf
Ali mempunyai karakter tersendiri yang membedakan mushaf Ali dengan
mushaf-mushaf yang lainnya.
Penjelasan
terkait mushaf Ali bin Abi T{a>lib
sudah
dijelaskan dalam makalah ini yang bisa dikonklusikan sebagai berikut,
1.
Ali bin Abi T{a>lib adalah salah seorang sahabat yang hafal
Alquran dan sering menulis Alquran yang ia terima dari Nabi Muhammad SAW.
2.
Ali bin Abi T{a>lib mempunyai
mushaf sendiri yang ia susun sendiri yang diberi nama sesuai dengan namanya,
yaitu mushaf Ali.
3.
Mushaf Ali mempunyai
beberapa karakteristik yang membedakannya dengan mushaf-mushaf sahabat yang
lainnya.
4.
Susunan surah dalam mushaf
Ali berdasarkan urutan turunnya ayat, bukan berdasarkan tauqi>fiy (ketetapan)
Nabi Muhammad SAW.
5.
Perbedaan yang paling mencolok antara mushaf
Ali dan mushaf Usman adalah susunan surah Alquran yang mana mushaf Ali
berdasarkan urutan turunnya ayat dan mushaf Usman sesuai dengan tauqi>fiy (ketetapan)
Nabi Muhammad SAW.
B.
Saran
Dengan adanya makalah
ini, diharapkan para pembaca benar-benar memahami pemahaman tentang mushaf Ali
bin Abi T{a>lib, karakteristik,
dan perbedaannya dengan mushaf Usman, karena kedua mushaf itu mempunyai
perbedaan-perbedaan. Oleh karena itu, seseorang harus mengerti kedua-duanya,
yaitu mushaf Ali bin Abi T{a>lib
dan mushaf Usman bin Affan.
DAFTAR
PUSTAKA
al-Abya>riy, Ibra>hi>m,
Ta>rikh al-Quran, Lebanon:
Da>r al-Kutub al-‘Libananiy, 1999.
al-Qat{t{a>n, Manna’,
Maba>hith fi>
Ulu>m al-Quran, Surabaya:
al-Hida>yah, 2002.
al-Zarqa>niy, Abd
al-Ad{hi>m, Mana>hil al-Irfa>n fi> Ulu>m al-Quran, Lebanon:
Da>r al-Hadith, 2011.
Amal, Taufik Adnan, Rekonstruksi
Sejarah al-Quran, Tangerang: Pustaka Alvabet, 2013.
Haryono, M. Yudhie, Nalar
al-Quran, Jakarta: Nalar, 2002.
Ma’rifat,
M. Hadi, Sejarah al-Quran, Jakarta: Al-Huda, 2007.
Sya>hin, Abd al-S{a>bu>r,
Ta>rikh
al-Quran, Kairo:
Nahd{hah Mesir, 2007.
Syiha>b, Quraisy,
et. al., Sejarah & Ulum al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2013.
Comments
Post a Comment